Pengakuan Seorang Pemain Poker Online Profesional

From Georgia LGBTQ History Project Wiki
Jump to navigation Jump to search

Saya menyukai kebebasan dan kendala cendekia yang dikasih poker online ke saya, tetapi hal itu butuh banyak pengorbanan kejiwaan

Anda mesti terima banyak salah tafsir waktu Anda mengumumkan sebagian orang kalau Anda main kartu untuk mencari nafkah. "Seperti apa muka pokermu?" hal pertama-kali yang cenderung menjadi pertanyaan orang ke saya. Saya merasa seolah-olah mengesalkan mereka saat saya memaparkan apabila saya tidak mempunyainya. Main online, yang dimaksud dasar pendapatan poker saya, tak peduli apa yang telah dijalankan muka saya (kebanyakan hanya meringis di monitor). Saat saya main langsung, saya cenderung fokus di berbagai perihal lain untuk informasi: ukuran taruhan; penanganan chip; histori tangan; apa yang dipakai lawan, minum, berbicara. Muka jarang masuk ke dalamnya.

Tanggapan keunikan yang lainnya adalah, "Bagaimana Anda bisa mencari nafkah dengan taruhan? Itu semuanya hanya hoki, kan?" Ah tidak juga. Betul-betul, ada factor hoki fase pendek atau sebaliknya, tetapi selepas lebih pada sejumlah ratus ribu tangan, keterampilan kejiwaan, matematika serta emosional yang akan berkuasa. Makalah Steven D Levitt "The Role of Potensi Versus Luck in Poker" bersama dengan sumber lain, memberinya bantuan poker menjadi permainan berbasiskankan keahlian. Serta sementara saya mengatakan bila saya sungguh-sungguh kecanduan mesin slot saat remaja, poker online betul-betul tidak merasa seperti permainan judi. Grafik keuntungan saya yang selalu naik sejauh empat akhir tahun menunjukkan kalau di akhirnya usaha keras serta kemampuan dapat dilihat. Betul-betul, pemasukan tahunan saya tidak demikian sensasional serta akan tetapi berada pada atas upah sedikitnya regional (UMR).

Dimulai Dari Menulis Kolom Berkenaan IDNPOKER

Saya tidak berencana mengetahui permainan poker dan cukup terlambat di usia 36, ??setelah awalannya saya bekerja sebagai reporter terlepas. Saya diperintah dengan orang editor buat menulis kolom mingguan terkait IDNPOKER. Saya sependapat serta langsung berkeinginan untuk mendalami poker.

Saya siapkan waktu untuk belajar tentang permainan poker serta beralih dari bermain satu meja jadi dua meja, lalu, pada akhirannya, delapan meja atau tujuh. Kolom itu diagendakan jalan beberapa saat. Saat pada akhirannya menyusut dan saya miliki kemungkinan untuk melihat-lihat, itu telah jalan sejauh 88 minggu. Jabatan menulis saya amburadul dan pemasukan saya waktu ini cuman bergantung pada sukses saya bermain poker online di IDNPOKER. Meski kegiatan poker saya cukup membahagiakan sekaligus mendebarkan tapi hingga waktu ini saya masih melakukan.

Waktu selesai dengan Anda habiskan sebagian besar waktu Anda sendiri dalam sebuah area kecil melihat computer. Saya hampir tak dapat ingat apa yang terjadi minggu tempo hari tetapi ingat dengan detail tangan dimainkan beberapa tahun lalu. Saya berusia 40 tahun sekarang ini serta impian hidup yang terdiri dari berbagai perihal "normal" - hipotek, mulai suatu keluarga, kegemaran - semua musnah. Poker udah taruh saya terpinggirkan dari masyarakat.

Terjerumus Persoalan Mental

Ini bahwasanya kurang sehat. Tahun tempo hari saya masuk jauh ke jurang psikologis. Saya memainkan permainan uang langsung dengan uang hutang serta mendapat hasil yang jelek. Kehilangan upah seminggu dalam dua menit sulit diterima akal sehat saya.

Untuk bayar rugi itu, saya menggerus delapan meja poker online secara bersamaan hingga sampai 15 jam satu hari. Waktu saya tak main, saya minum alkohol hingga sampai mabuk buat mengatasinya. Persoalan keuangan membuat saya masalah tidur yang selanjutnya membuat mengambil ketentuan yang buruk di meja poker nirwana online. Saya ada di dalam lingkaran mimpi jelek. Diakhir November, kesehatan psikologis saya seperti tersangkut tali. Saya memikul penderitaan insomnia parah, tinitus, pikiran untuk bunuh diri; berat badan saya turun serta seolah-olah itu tak cukup - serta jujur saja saya terasa seperti alami sindrom kepala meledak.

Saya meminta andil pihak lain. Beberapa filsuf itu memiliki arahan bagus buat pemain poker modern untuk ditambahkan ke perangkat mentalnya. Mereka konsentrasi pada penataan diri, menanggulangi kesukaran, mengenal dorongan hati kita, kehidupan selepas sejumlahya, dan kegagalan. Apa pilihan saya? Menghancurkan pc atau latih setting diri dan konsentrasi untuk main dengan baik? Ini tidak menyenangkan, tetapi tidak ada pilihan lain. Untung saya bisa ditenangkan oleh kalimat Marcus Aurelius: "Kasus itu serius bukan kegetiran; buat menanggungnya dan menang yakni keberuntungan besar."

Pertanyaan yang objektif di sini peluang yaitu: mengapa Anda tidak pergi serta melakukan satu perihal yang tidak demikian berefek secara keuangan dan memusnahkan kejiwaan? Masalahnya, saya masih melihat poker online jadi satu soal yang memikat. Aksioma menghabiskan waktu lima menit buat belajar dan seumur hidup buat dikuasai. Saya tidak yakin apa saya bisa melamar pekerjaan dengan kekurangan yang menganga di CV saya.

Kemajuan Karir Poker Saya

Saya ke Kamboja dalam bulan Februari lalu untuk main di permainan uang dari sana. Saya hampir menangis sebab kebahagiaan melihat hoki menyapa saya di satu malam. Dompet saya betul-betul penuh dan profesi poker saya terasa bagus: kerjakan satu hal yang cendekia menentang saya, itu punya makna saya tak tersangkut, bila saya tidak harus menjawab siapa, situs nirwanapoker itu tidak merasa seperti tugas.

Namun saya tidak dapat menghilangkan rasa bersalah apabila saya belum melakukan satu hal yang lebih positif di kehidupan saya. Mereka belum secara eksplisit menerangkannya, namun saya merasa keluarga dan teman-teman saya terasa kalau saya dapat kerjakan satu hal yang lebih baik dengan waktu saya ketimbang habiskan uang seseorang. Saya tak menolak mengambil uang dari sama pemain profesional - saya kerapkali menikmatinya - namun saya acapkali terasa kotor mengambil pot dari pemain wisataonal yang bermain poker online di IDNPOKER sekedar buat senang.

Saya bicara dalam diri kita apabila itu yakni selipan buat mereka; apabila malam main poker online lebih murah dan lebih sehat dibandingkan akhir pekan di pub. Sesudah itu rasa bersalah peluang mulai amblas. Dipertambah kembali, saya lagi lakukan sebuah buku, mencari hubungan pada ketabahan, depresi, serta poker online, yang saya mengharapkan selekasnya bisa membantu pihak lain.

Ini yakni bagaimana saya melalui sekian hari dengan menghibur diri. Penipuan merupakan segi terbesar dari keterampilan pemain poker online meskipun sebagian besar waktu saya mengenal bila saya menipu diri pribadi.